PEKANBARU - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau menghadiri undangan resmi Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH pada Selasa, 24 Desember 2024. Ketua PWNU Riau, KH. Abdul Halim Mahally tiba di Mapolda Riau Jl. Pattimura Kota Pekanbaru 15 menit sebelum acara dan duduk berdampingan dengan Ketua KPU Riau Rusyidi Rusdan, Ketua Bawaslu Alnofrizal dan Kepala Kanwil DJPb (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) Provinsi Riau.
Tajuk giat Polda Riau adalah “Penganugerahan Penghargaan Kapolda Riau” berupa pemberian penghargaan kepada pihak-pihak terkait yang dianggap berperan aktif memberikan dukungan kepada tugas kepolisian dalam partisipasi menciptakan kerukunan beragama dan memeliharan ketertiban. Bersama Ketua FKUB (Forum Kerukunan Uma Beragama) KH. Abdurrahman Qaharuddin beserta jajaran, Ketua PW Muhammadiyah Dr. Hendri Sayuti M.Ag, Ketua PWNU Riau menerima penghargaan dari Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal.
Selain kepada KPU, Bawaslu, Kakanwil DJPb Riau, Kapolda Riau juga memberikan penganugerahan penghargaan kepada stakeholders lainnya seperti Pj. Gubernur Riau Dr. Rahman Hadi, Ketua DPRD Riau Kaderismanto, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sugiyono, Kepala BIN Riau Brigjen Pol Bambang Heri S, Kepala BNN Riau Brigjen Pol Robinson D.P. Siregar, Kajati Riau Akmal Abbas, dan Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf.
Ketua PWNU Riau yang akrab disapa dengan sebutan Gus Halim atau Gus Mahally memberikan apresiasi atas gagasan Kapolda Riau dalam kegiatan ini. “Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal bisa membuktikan bahwa dirinya adalah sosok humanis dan pandai merangkul berbagai kalangan dalam tugasnya sebagai perwira tinggi Polri di Bumi Melayu Riau, ” ujarnya.
Menyikapi penghargaan yang diterimanya sebagai Ketua PWNU Riau, Gus Mahally mengungkapkan bahwa nama penerima penghargaan tersebut seharusnya adalah Carekater Ketua PWNU Riau KH. Sulaiman Tanjung selaku yang ditunjuk PBNU di Jakarta untuk memimpin sementara PWNU Riau sejak awal tahun 2024 lalu. Namun, karena tugasnya telah berakhir sejak terbitnya SK PWNU Riau dimana Gus Mahally ditunjuk oleh PBNU sebagai Ketua PWNU Riau definit per 4 Desember 2024, maka Protokol Polda Riau melakukan perubahan terhadap nama penerima penghargaan.
“Seharusnya penerimanya adalah Bapak KH. Sulaiman Tanjung, Wasekjen PBNU yang sebelumnya ditunjuk PBNU sebagai caretaker Ketua PWNU Riau. Saya sudah sampaikan kepada protokol Polda Pak Loni dan Protokol Gubernur Pak Ijal Harun 30 menit sebelum acara dimulai bahwa saya baru saja menerima SK Ketua PWNU Riau. Sehingga, nama Bapak KH Sulaiman Tanjung tidak dirubah. Namun, menurut protokol Polda Kapolda Irjen Pol Iqbal menghendaki penyerahan penghargaan atas nama Ketua PWNU Riau yang sedang menjabat. Jadi, ya saya menerimanya meski berat hati”, ungkapnya.
Ketua PWNU Riau Gus Mahally akhirnya menerima penyampaian dari pihak Polda Riau dan bersedia namanya ditulis. Hal ini terlepas dari kiprah Gus Mahally sendiri dalam membantu Polda Riau mewujudkan Cipta Kamtibmas sejak tahun 2018 dimana ia diberi Kartu Khusus di nomor kedua dalam registrasi di Binmas Polda yang diserahkan langsung oleh Kapolda Riau saat itu, yaitu Irjen Pol Nandang sebagai Dai Kamtbimas Polda Riau.
Gus Mahally mengisahkan ketika ia selesai mengisi ceramah agama di Ponpes Nurul Huda Al-Islami Kota Pekanbaru, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang yang juga hadir telah memberikan Kartu Dai Kamtibmas Polda Riau kepada Gus Mahally untuk membantu Polda Riau di berbagai pengajiannya dalam mengajak masyarakat luas untuk menjaga kamtibmas. Beberapa minggu kemudian, Polda Riau juga menunjuk Gus Mahally untuk menjadi Delegasi Polda Riau dalam giat “Silaturrahim Nasional Dai Kamtibmas Polda se-Indonesia” atas undangan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Juli 2018.
Kapolda Riau Irjen Nandang juga menunjuk Gus Mahally sebagai Ketua Tim Pelaksana Silaturrahim Kapolda-Danrem 031/Wirabima-Kepala BIN Riau kepada ulama dan tokoh masyarakat di kabupaten/kota se-Riau yang dihadiri ribuan orang dalam rangka kegiatan “Deklarasi Anti Hoax, Anti Radikalisme dan Setia NKRI” selama tahun 2018.
Acara Penghargaan Kapolda Riau Irjen Pol Mohamad Iqbal ditutup dengan pemusnahan narkoba, pil ekstasi dan ribuan minuman keras bertempat di lapangan Mapolda Riau disaksikan oleh unsur Forkopimda dan Tokoh Agama. (rel)